Sebuah senyum merekah dari bibir sang Guru. Sebuah center komunitas belajar Tahapan Jalan menuju Pencerahan (Lamrim) yang berlokasi di Jakarta berhasil dipersembahkan kepada Sang Guru.
Jakarta, sebuah kota yang menjadi pusat perekonomian Indonesia, dimana orang-orang berjuang keras untuk meraih semua ambisi mereka. Walaupun begitu, terdapat sebuah center Dharma di kota tersebut yang mengajarkan manusia untuk memanfaatkan kehidupan mereka sebaik-baiknya.Yaitu menjadi seorang Buddhis.
Ya, seorang buddhis yang mempelajari inti ajaran Buddha dengan utuh dan lengkap.
Minggu, 21 Desember 2014 lalu, KCJ mendapatkan suatu keberuntungan, YM Dagpo Rinpoche hadir ke center KCJ. Disambut oleh barisan Front Pembebas Samsara, Rinpoche naik ke hall KCJ.
Acara ini dimulai dengan pembacaan 'Berlimpah Kualitas,' sebuah pujian bagi Yang Mulia Kyabje Gyeltshab Je.
"Engkau telah berkarya hingga puncak Ajaran yang membahagiakan, khususnya bagi semua pelajar yang bijaksana. Menegakkan panji kemenagan yang menjadikan-Mu sepenuhnya jaya, di antara para pemenang dari segala penjuru.
Dari kebaikan dan berkah-Mu sang Mentari pengetahuan, Mengundang pesta merasakan madu Sang Buddha, Di taman teratai semua Ajaran sempurna, Bagi kumpulan lebah para bijaksanawan dari gunung bersalju Tibet."
Gubernur KCJ yaitu Cindy kemudian memberikan sebuah sambutan yang mengharukan dan cukup membuat beberapa anggota KCJ menitikkan air mata mereka.
"Jakarta bukanlah tempat yang cocok/ kondusif untuk berpraktik Dharma. Orang-orang sibuk bisnis sehingga kita merasa butuh sebuah tempat yang bisa mewadahi kegiatan spiritual kita. Awalnya center ini tidak berlokasi di sini, melainkan di Meruya, namun karena terlalu jauh, kemudian pindah ke Slipi. Awalnya ada hanya 5 orang, namun lama-lama bertambah sehingga kita butuh tempat yang lebih luas. Anggota ini tidak hanya dari orang Jakarta saja, melainkan dari Center lain yang bermigrasi ke sini. Yang tinggal di Center ini ada 3 laki-laki dan 1 wanita. Mereka disebut dewa bumi. Selain itu ada juga 1 anjing, 1 kura-kura dan beberapa ekor tikus.
Acara di Center ada kelas Lamrim rutin setiap minggu. Kelas tersebut dipimpin oleh para senior yang tergabung dalam Tim Sumartikirti. Terkadang ada juga yang datang hari sabtu untuk menginap untuk puja bersama, praktik purifikasi, makan bersama dan terkadang belajar budaya bersama.
Ke depannya, kita semua berharap Suhu dan Rinpoche bisa sehat dan berumur panjang supaya bisa selalu bimbing kita semua.
Kami tidak bisa kami ini anak yang baik, tapi kami ini sangat beruntung bisa bertemu dengan Guru dan ajaran Lamrim.
Semoga ke depannya KCJ bisa berkembang, makin banyak orang yang berjodoh dengan Lamrim."
Suhu kemudian juga memberikan sepatah kata kepada Rinpoche.
"Tahta di altar ini dibuat di Center Bandung. Rupang juga kita cor sendiri. Ada Buddha Sakyamuni, YM Atisha, dan ada yang belum jadi Jey Rinpoche dan Guru Svarnadwipa. Thangka juga kita jahit sendiri.
Ruang di bawah ini akan menjadi ruang kantor untuk yayasan Lamrim.
Inilah center Anda, Rinpoche."
Acara ditutup dengan puja bersama oleh warga KCJ dan para Sangha. Agar berkah dan semangat yang sudah ada tidak hilang dan tetap terus ada di tanah tersebut.
Center ini ada berkat kebaikan hati-Nya. Beliau yang datang ke Indonesia
secara konsisten setiap tahun semenjak 25 tahun yang lalu. Jarak ribuan
mil jauhnya dengan usia yang sudah tidak muda lagi tidak menjadi
halangan bagi-Nya.
Marilah kita tunjukan semangat kita sebagai anak muda!
Semangat untuk berpraktik Dharma!
Semangat menyebarkan Lamrim untuk kebaikan semua mahkluk!