"Ibarat seekor anak gajah yang mendambakan kenikmatan beberapa suap
Rumput yg tumbuh di tepi lembah yg dalam dan
Akibatnya jatuh ke jurang yang dalam tanpa mendapat sesuap pun,
Demikian pula halnya mereka yg mendambakan kenikmatan-kenikmatan di dunia ini."
~Sisya-lekha
Pada Sabtu, 28 November 2015 dan Minggu, 29 November 2015 ini, warga KCJ mengikuti kegiatan yang cukup berbeda dari biasanya, yaitu kelas spesial bersama Biksu Tenzin Chograb. Peserta yang hadir dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (4-8 orang masing-masing kelompok) yang dipimpin oleh tim Sumati Kirti. Setiap kelompok memiliki tema diskusi masing-masing. Tema diskusinya antara lain adalah:
- Batin dan Faktor Mental
Manusia terdiri dari 5 agregat dan 51 mental faktor, 4 faktor mental yang selalu hadir, 11 faktor mental bajik dan 27 faktor mental tak bajik (6 klesha akar dan 20 klesha sekunder).
- Madhyamika (Middle Way)
Mengajarkan jalan tengah agar kita tidak ekstrim ke kiri maupun ke kanan. Tidak ekstrim ke nihilisme maupun eternalisme. Hukum sebab akibat yang saling bergantungan di mana ada sesuatu yang bergantung, yang tidak ada adalah sesuatu yg berdiri sendiri. Segala sesuatu yang komposit tidaklah kekal akan selalu berubah. Hanya fenomena non-komposit, yaitu keBuddhaan yang bersifat kekal.
- Jalan Mudah
Cara mudah memberikan compassion ke semua makhluk. Di sini coba direnungkan berkah maupun realisasi apa yang telah dicapai kemudian mencoba membagikan berkah/blessing ini dengan compassion untuk semua makhluk.
- Uttara-Tantra
Sifat Kebuddhaan merupakan mental kontinum yang unggul, tidak berawal, tidak memiliki tengah dan tidak memiliki akhir. Ia ada di batin setiap mahkluk, namun tertutup klesha. Layaknya kaca yang tertempel debu yang dapat dibersihkan, layaknya buah yang banyak kulitnya yang dapat dikupas satu persatu.
- 37 Praktik Bodhisattva
Saat ibu-ibu yang sangat baik terhadap kita dari awal yg tak bermula sedang menderita, apalah artinya sebuah kebahagiaan diri kita sendiri?
Oleh karena itu, membangkitkan batin pencerahan dengan tujuan untuk membebaskan semua makhluk yg tak terhingga jumlahnya adalah Praktik Bodhisattva.
Salah satu poin prakrik Bodhisattva adalah bahwa kita harus menghormati orang yang menghina diri kita, itu adalah praktik Bodhisatwa.
Setelah mengikuti diskusi selama kurang lebih 2 jam, peserta dikumpulkan kembali dalam forum besar dan kemudian masing-masing kelompok menceritakan apa yang mereka dapat dari kelompok tersebut. Ada beberapa pertanyaan yang kurang dimengerti, ditanyakan dan dijawab oleh Tim Sumatikirti dan Biksu Tenzin Chograb.
0 comments:
Post a Comment