Pada kelas reguler bertemakan review retret Lamrim Desember 2014 dimoderatori oleh Hendra Wijaya atau biasa disebut dengan Ko Bule. Kelas kali ini membahas mengenai Instruksi Tujuh Tahap Sebab Akibat.

Instruksi Tujuh Tahap Sebab Akibat:
1. Keseimbangan Batin
Kita memulai dengan memeditasikan orang yang netral, orang yang kita suka dan kemudian orang yang kita benci.
Sebagai contoh, ketika melihat seseorang dari belakang, kita hanya bisa melihat punggungnya dan ketika itu batin mungkin masih netral. Namun ketika dia berbalik, apabila cantik akan menimbulkan rasa suka, namun apabila jelek, akan menimbulkan rasa tidak suka.
2. Mengenali semua mahkluk sebagai Ibu-ibu kita
"Jika kita mencoba menghitung silsilah kita dengan butiran tanah, seukuran jintan saru, seluruh bumi tidak akan mencukupi."
~Surat kepada seorang Sahabat
Setelah menganggap kita memiliki keseimbangan batin, kita memasuki tahapan selanjutnya yaitu 'semua mahkluk sebagai ibu-ibu kita.' Namun apakah hal itu memungkinkan?
~Surat kepada seorang Sahabat
Setelah menganggap kita memiliki keseimbangan batin, kita memasuki tahapan selanjutnya yaitu 'semua mahkluk sebagai ibu-ibu kita.' Namun apakah hal itu memungkinkan?
Phabongka Rinpoche menjawabnya di dalam "Pembebasan di Tangan Kita."
- Kita harus yakin bahwa ada kesinambungan dari momen ke momen
- Momen-momen sebelumnya ini meyakinkan kita akan adanya kehidupan lampau
- Karena momen sebelumnya itu pasti, berarti tidak ada namanya momen pertama
- Karena tidak ada momen pertama maka tidak ada awal dari kelahiran
- Karena tidak ada awal maka kita telah lahir tak terhingga banyaknya
- Jumlah kelahiran kita lebih besar dari jumlah mahkluk di alam semesta
- Di setiap kehidupan lampau, kita memiliki ibu yang sayang kepada kita
- Kita telah lahir dari ibu-ibu tersebut berulang-ulang kali karena jumlah kelahiran kita yang lebih banyak dari jumlah semua mahkluk
Maka dari itu, semua mahkluk pasti pernah menjadi ibu-ibu kita. Karena itu kita harus mengenali mereka sebagai ibu kita dan membangkitkan tekad untuk menolong mereka.
- Kita harus yakin bahwa ada kesinambungan dari momen ke momen
- Momen-momen sebelumnya ini meyakinkan kita akan adanya kehidupan lampau
- Karena momen sebelumnya itu pasti, berarti tidak ada namanya momen pertama
- Karena tidak ada momen pertama maka tidak ada awal dari kelahiran
- Karena tidak ada awal maka kita telah lahir tak terhingga banyaknya
- Jumlah kelahiran kita lebih besar dari jumlah mahkluk di alam semesta
- Di setiap kehidupan lampau, kita memiliki ibu yang sayang kepada kita
- Kita telah lahir dari ibu-ibu tersebut berulang-ulang kali karena jumlah kelahiran kita yang lebih banyak dari jumlah semua mahkluk
Maka dari itu, semua mahkluk pasti pernah menjadi ibu-ibu kita. Karena itu kita harus mengenali mereka sebagai ibu kita dan membangkitkan tekad untuk menolong mereka.
0 comments:
Post a Comment